Pada 11 Desember 2017 lalu tepat di Hotel Aston Tropicana, Bandung. Komunitas Blogger Bandung (BloggerBDG) lagi-lagi mengundang beberapa blogger dari berbagai daerah untuk hadir di acara Gathering Netizen MPR Ngobrol bareng bersama MPR RI. Acara yang berjalan sangat meriah ini, diisi langsung oleh Ketua MPR RI Zulkifli Hasan yang ditemani oleh Ma'ruf Cahyono Sekjen MPR RI.
Pak Zulkifli ini awalnya langsung meminta kepada peserta netizen untuk mengajukan pertanyaan hingga keluhan seputar isu yang terjadi saat ini. Sehingga terpilih 10 orang yang diberi kesempatan untuk menyampaikan argumennya. Dari semua pertanyaan netizen tersebut direspon hangat oleh beliau, isu yang dibahas banyak dikeluhkan berkaitan dengan politik, kesenjangan sosial, hingga isu sara yang bisa menimbulkan dampak negatif bagi NKRI. Hingga akhirnya Pak Zulkifli menjelaskan secara singkat dan padat terkait tantangan nasionalisme yang akan diselesaikan bersama.
Bagaimana Menjawab Tantangan Nasionalisme Abad 21?
Dalam penjelasan singkat dari Pak Zulkifli kemarin membahas tentang bagaimana menjawab tantangan nasionalisme yang ada di masa sekarang. Kita ketahui bersama negara kita yaitu Indonesia sudah mulai koyak karena berbagai problematika yang sangat meresahkan hingga menimbulkan perpecahan karena disebabkan beda pola pikir dan ego. Salah satu kasus yang baru-baru terjadi seperti isu sara yang menimpa ustadz Somad saat berkunjung ke pulau dewata Bali merupakan salah satu hal yang patut disayangkan. Karena hanya informasi hoax yang tersebar secara legal sehingga menimbulkan provokasi bagi oknum-oknum yang langsung menimbulkan aksi anarkis penolakan kedatangan ustadz kita. Dari kejadian itu Pak Zulkifli menjelaskan bahwa, kita sebagai warga yang berbangsa dan bernegara tak sepatutnya melakukan itu dan sebagai netizen yang menanggapi kejadian itu, kita tidak boleh menyimpulkan langsung bahwa masyarakat Bali memiliki karakter intoleransi. Akan tetapi perlu dicerna bahwa hal yang perlu dilihat adalah oknum-oknum yang melakukan itu perlu diarahkan sebagaimana mestinya agar tidak melakukan aksi yang tak terpuji itu.
Sesi Pertanyaan oleh Peserta Netizen Gathering Bandung |
Beda lagi yang terjadi pada kasus korupsi baru-baru ini pernah menjadi trending topik di sosial media yang menimpa salah satu oknum pada pemerintahan DPR. Karena kurangnya kesadaran pemerintah hingga akhirnya berbuat sedemikian, dan yang kedua kita kembalikan kepada masyarakat yang memilih diwaktu pemilu juga perlu mencerna lebih matang agar menjadi pelajaran dan bisa lebih pandai dalam menilai calon wakil rakyat pada pemilu yang akan datang.
Menjahit Merah Putih yang Mulai Koyak-Koyak
Pesan Pak Zulkifli di akhir-akhir penjelasannya, beliau menyampaikan bahwa saat ini kita memiliki tiga identitas yaitu identitas suku dan latar belakangnya, identitas nasional, dan identitas sebagai warga dunia adalah komponen penting yang perlu diingat baik-baik. Teknologi saat ini semakin berkembang dan dizaman serba instan ini menghadirkan generasi pemuda indonesia yang siap memberikan kontribusi kepada negeri tercinta ini. Bagaimana pemerintah mendorong para generasi muda yang bertalenta? Mungkin hal itu bisa menjadi PR bagi pemerintah mengingat banyak generasi-generasi muda yang telah berupaya dalam berinovasi akan tetapi kurangnya kepedulian pemerintah hingga akhirnya, hasil karya anak muda bangsa lebih diakui di negara luar sana.
Sesi Foto Bersama (4nesia) |
Indonesia Di Masa Depan
Apakah pemerintah dapat bekerja sendiri? Sebenarnya tidak, sebagai masyarakat juga turut berkontribusi setidaknya yang perlu ditingkatkan adalah edukasi. Pentingnya edukasi akan berpengaruh pada pola pikir dan lebih kritis dalam mengambil keputusan di ruang lingkup apapun. Selain itu karena adanya edukasi sehingga negara kita tidak perlu mengimpor tenaga kerja dari luar, karena SDM dalam negeri yang berkualitas telah memenuhi itu semua. Akan tetapi meskipun saat ini, negara kita masih berbenah karena perkara yang terjadi dimana-mana yang menimbulkan keresahan. Sehingga hal tersebut bisa menjadi pelajaran penting yang harus dipersiapkan oleh generasi-generasi calon penerus bangsa, karena Indonesia di masa depan adalah "Optimisme Anak-Anak Muda Hari Ini".
Netizen Enthusiasm Menjawab Tantangan Nasionalisme Abad 21
4/
5
Oleh
Arian