Apakah istilah "typo" terasa familiar di telinga kalian? Ya, typo dalam bahasa sehari-hari kita diartikan sebagai kesalahan dalam penulisan di suatu aplikasi percakapan. Meskipun itu terdengar familiar di telinga orang-orang, dalam ilmu desain hal yang berkaitan dengan tulisan/text tersebut juga sangat diperhatikan, sehingga diperoleh istilah typography.
Asal Mula Dikenalnya Istilah Typography
Dahulu pada abad ke-15 dikenal dengan istilah "type" yang merupakan suatu kekuatan. Kini banyak orang telah mengetahui bahwa pencetus dari typography adalah seorang pria berasal dari Jerman yaitu Johanes Guterberg. Bapak pencetus typography ini, dikenal saat beliau membuat sebuah model huruf dengan sebutan Black Letter. Karena hasil cetak dari jenis font black letter yang telalu padat sehingga muncul berbagai inovasi jenis huruf lainnya yang muncul seperti Roman Type oleh Frenchman Nicholas Jenson. Hingga akhirnya mulai dari situ, revolusi typography muncul dan saat ini telah banyak dijumpai jenis-jenis typography.
Apa yang dimaksud "Typography"?
Typography secara gamblang memang diartikan suatu berkaitan dengan text/tulisan. Akan tetapi di sisi lain typograhpy adalah sesuatu yang sederhana dalam seni, teknik dan mengatur tipe tulisan. Semua orang bisa mengartikan makna kata itu dengan bervariasi, secara jelas bahwa typography berkaitan dengan desain untuk menciptakan informasi dan indah dalam visualisasi. Dalam ilmu desain typography sangat penting untuk diketahui karena, memiliki peran penting dalam menghasilkan karya yang penuh dengan informasi. Penggunaan typography bisa diimplementasikan di berbagai macam bidang desain seperti, desain poster, desain majalah, bahkan sampai desain website dan aplikasi.
Seorang desainer dituntut untuk menggunakan ilmu typography agar hasil desain produknya terlihat menarik bagi yang melihatnya.Salah satu bagian typography dalam bentuk digital kita kenal yaitu font, merupakan model/jenis huruf yang tersedia di dalam device.
Jenis-Jenis Font dalam Typography
Sebelumnya kita tahu, bahwa font merupakan jenis/model, dalam segi ukuran, ketebalan suatu huruf dalam device kita. Secara umum jenis font sebenarnya hanya terdiri dari dua jenis, yaitu Serif dan Sans Serif.
Serif dan Sans Serif |
Perbedaannya sangatlah mudah ditemukan, jika dilihat sekilas bahwa tipe jenis font Serif dalam ujung fontnya atau disebut strok-nya memiliki ekor, sedangkan pada tipe font Sans Serif kita lihat ketebalan strok font-nya sama dan tidak memiliki ekor ujung fontnya. Untuk lebih jelasnya anda bisa melihat gambar font di atas.
Meskipun kini telah banyak jenis-jenis font, baik itu hasil dari modifikasi dari kedua jenis font di atas maupun inovasi jenis font baru.
Aturan Memilih Jenis Font
Ini merupakan bagian yang sangat perlu anda ketahui baik itu sebagai desainer pemula atau secara umum yang memiliki hobi desain, adalah memilih font yang tepat agar desain terlihat baik dipandang. Sebuah hasil desain itu tidak ada yang dikatakan salah atau benar, akan tetapi dari segi pandangan orang hanya mengatakan bagus dan buruk. Sebagai pembuat karya pasti ingin mencapai suatu tujuan dalam karyanya dengan label karya yang bagus di mata orang-orang.
- Ketahui personalitas font, sangat penting seorang desainer untuk mengetahui sifat-sifat dari jenis font yang digunakan. Sebab, itu sangat berpengaruh dalam proses mendesain sebuah karya kedepannya. Maknanya, anda perlu memilih jenis font yang sesuai dengan tema karya yang anda buat, selain itu tentukan target kepada siapa karya tersebut dibuat. Sebagai contoh anda akan membuat sebuah poster tentang Halloween, mungkin sebaiknya gunakan font yang agak creepy, dengan catatan font tersebut mudah terbaca oleh audience.
- Hindari font yang default, ya terkadang seorang membuat sebuah karya menggunakan font yang teah tersedia di dalam device mereka tanpa adanya observasi terlebih dahulu. Di dalam pandangan ilmu desain sebaiknya hal itu dihindari karena, hasilnya kurang maksimal atau terlihat familiar di kalangan audience. Selain itu menggunakan font yang default juga dipandang sebagai karya yang memiliki kurang kreatifitas, apabila anda sadar bahwa font yang digunakan seperti arial atau times new roman yang sering kita jumpai dalam laporan juga digunakan dalam membuat poster, mungkin itu terdengar sedikit menggelikan.
- Hindari menggunakan banyak jenis font, mungkin hal ini juga sangat perlu diperhatikan, sebab terlalu banyak menggunakan jenis font, mungkin dalam pikiran pembuatnya adalah agar terlihat menarik. Dan sebenarnya terjadi adalah terlihat aneh dan audience akan susah memperoleh informasi dalam karya yang dibuat. Jadi, perlu anda ketahui gunakanlah setidak maksimal 2-3 jenis font dalam karya anda, seperti dalam poster, sampul majalah, undangan, dll.
- Menggunakan font kapital semua, kasus ini sebenarnya biasa ditemukan sehari-hari, tetapi untuk kebutuhan kenyaman audience dalam membaca informasi adalah cara tersebut kurang baik. Penggunaan huruf kapital semua sebaiknya saja ditaruh dalam judul misalnya dalam karya poster.
- Menggunakan dua jenis font yang kontras, yang dimaksudkan font yang kontras adalah kedua font tersebut memiliki perbedaan yang mencolok satu sama lain. Jadi hindarilah menggunkan font berbeda akan tetapi terlihat sama akibat kedua font tersebut dalam satu family. Menggunakan jenis font yang kontras, juga menambah keunikan dalam suatu karya yang dibuat.
Sebenarnya banyak aturan yang perlu anda ketahui dalam memilih jenis font untuk keindahan typography karya desain yang dibuat. Lima aturan yang telah disebutkan merupakan aturan secara dasar. Mungkin itu saja sedikit informasi tentang typography, mudah-mudahan bermanfaat untuk anda semuanya.
Beberapa Pengetahuan Umum dan Mendasar Tentang Tipografi (Typography)
4/
5
Oleh
Arian